KEPALA KUA KEC BINGIN KUNING HADIRI PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ DI MASJID AL KAUTSAR

kemenaglebong.com(humas) Kepala KUA Kecamatan Bingin Kuning, Drs H.Nursyat Gunawan MPd menghadiri  peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW tahun 1443 H pada hari 16 Maret 2022 bertepatan 1443 H di Masjid  Al Kautsar. Kegiatan tersebut dihadiriseluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat di wilayah kec.Bingin Kuning (Rabu,16 maret 2022)

Dalam peringatan isra Mi’raj ini Drs H.Nursyat Gunawan MPd (K KUA kec Bingin Kuning) mengusung  Tema Teguhkan semangat moderasi beragama dan berbangsa. Dan sekaligus mensosialisasikan SE Menag no 5 2022.

Kepala KUA  Bingin Kuning dalam paparannya mengajak kepada seluruh  masyarakat Bingin Kuning khususnya yang hadir pada acara tersebut untuk mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa Isra’ mi’raj. Isra Mi’raj adalah bagian penting dalam sejarah kebudayaan Islam. Peristiwa agung ini merupakan awal disyariatkannya ibadah sholat lima waktu, dimana Nabi SAW menegaskan bahwa sholat adalah tiang agama.

Selain itu Kepala KUA kec.Bingin Kuning Drs H.Nursyat Gunawan MPd juga menyampaikan mengajak masyarkat sekitar agar kita tidak salah persepsi atas SE MENAG NO 5 2022. kita sebagai bangsa besar agar tetap rukun dan harmoni dalam keberagaman. Dengan kenyataan beragamnya masyarakat Indonesia itu, dapat dibayangkan betapa beragamnya pendapat, pandangan, keyakinan, dan kepentingan masing-masing warga bangsa, termasuk dalam beragama. Beruntung kita memiliki satu bahasa persatuan, bahasa Indonesia, sehingga berbagai keragaman keyakinan tersebut masih dapat dikomunikasikan, dan karenanya antar warga bisa saling memahami satu sama lain. Meski begitu, gesekan akibat keliru mengelola keragaman itu tak urung kadang terjadi.

Dari sudut pandang agama, keragaman adalah anugerah dan kehendak Tuhan; jika Tuhan menghendaki, tentu tidak sulit membuat hamba-hamba-Nya menjadi seragam dan satu jenis saja. Tapi Tuhan memang Maha Menghendaki agar umat manusia beragam, bersuku­-suku, berbangsa-bangsa, dengan tujuan agar kehidupan menjadi dinamis, saling belajar, dan saling mengenal satu sama lain. Dengan begitu, bukankah keragaman itu sangat indah? Kita harus bersyukur atas keragaman bangsa Indonesia ini.

Selain agama dan kepercayaan yang beragam, dalam tiap-tiap agama pun terdapat juga keragaman penafsiran atas ajaran agama, khususnya ketika berkaitan dengan praktik dan ritual agama. Umumnya, masing-masing penafsiran ajaran agama itu memiliki penganutnya yang meyakini kebenaran atas tafsir yang dipraktikkannya.

Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Lebong

Jl. Raya Jalur Dua Komplek Perkantoran Pemda Lebong-Tubei