kemenaglebong.com – (Humas) Jika mendengar kata santri, apa yang muncul di benak Anda. Mungkin, mayoritas akan membayangkan figur anak muda mengenakan sarung, kemeja dan peci di kepala yang ditarik sedikit ke belakang hingga sebagian terlihat di atas jidat. Anda tidak sepenuhnya keliru. Memang mayoritas santri tampil seperti itu. Terutama di pondok-pondok pesantren tradisional.
Sebenarnya, sebutan santri tidak hanya dikenakan kepada mereka yang sedang menimba ilmu di pesantren. Santri lebih bermakna sebagai siapapun yang belajar dan mengikuti pemikiran seorang kyai atau pemimpin keagamaan.
Kakan Kemenag Lebong Arief Azizi,S.Ag.MH yang Juga pengasuh pondok pesantren Bitang Semilan dan lurah pondok pesantren ustadz Rodes Atrike Pada tanggal 18 s/d 20 Maret 2022, Anak2 Santri laki-laki Pondok Pesantren Bitang Smilan Mulai Mondok/nginap, Alhamdulillah atusias anak2 Santri begitu semangat dan bahagia kemudian Orang tua santri juga sangat senang sekali melihat anak2 Mondok, Anak2 bisa mandiri, sholat 5 waktu berjamaah dengan tepat waktu, disiplin dll
Selain itu Pondok Pesantren Bitang Smilan, pengelolaan pendidikan dan pengajaran serta kegiatan santri sehari-hari dilaksanakan oleh para guru/ustadz dengan latar belakang pendidikan dari berbagai perguruan tinggi dan modern, yang secara penuh mengawasi serta membimbing santri dalam proses kegiatan belajar mengajar dan kepengasuhan santri.
Pondok Pesantren Bitang smilan adalah lembaga pendidikan Islam yang dirintis tahun 2019, yang terletak di Desa Nangai Tayau kecamatan Amen kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu dengan sistem kurikulumyang terpadu, pendidikan berasrama serta pengajaran bahasa Arab secara intensif.
Selain menimba ilmu agama di pondok pesantren Bitang Smilan, sebagian santri juga bersekolah formal untuk mendapatkan ilmu umum. Pesantren yang membolehkan santri untuk bersekolah formal biasanya adalah pesantren modern atau salaf semi modern. Yang manapun itu, sekolah merupakan kegiatan rutin para santri, mottonya “Kami mondok sambil sekolah”. (HS)