kemenaglebong.com(Lebong Humas) Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lebong Arief Azizi, S.Ag.,MH yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Islam Kemenag Lebong Aji Agus Salim, M.Pd, Kasubag TU H.Darul Maukup, S.Ag.,MH, Kasi Bimas Islam Malvinas RNBS, S.IP.,M.Pd serta Kepala KUA dan Kepala Madrasah beserta rombongan lainnya datang mengunjungi pesantren Nurul Quran. Ungkapan duka cita dan bantuan materil disampaikan kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Quran Ustadz Nanang Tantowi.Kamis(03/08/2023)
“Kami turut berduka atas musibah kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Quran, dibalik musibah ini kami mengapresiasi kekompakan dan aksi sigap bahu membahu menyikapi musibah saat kebakaran berlangsung, pasca kebakaran pun silih berganti tamu berdatangan mengungkapkan duka cita, demikian pula bantuan materi, ini menandakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren Nurul Quran ini diterima dengan baik di tengah masyarakat,” Semua ada hikmahnya, tabah menghadapi musibah dan semoga segera terbangun asrama pengganti yang lebih baik lagi” lanjutnya.
Sementara itu Ust. Nanang Tantowi mengisahkan, asrama yang terbakar ini adalah asrama rintisan pendirian pondok pesantren yang mulai dibangun tanggal 13 Oktober 2019 lalu. “Asrama ini dibangun saat merintis pendirian pesantren dulu, sudah banyak kisah dilalui bersama bangunan kayu itu, usianya berakhir di bulan Juli tahun 2023 ini” ujar Ust. nanang menerawang.
“Tidak ada korban jiwa di musibah ini, namun ada korban luka warga tetangga kita tertimpa seng bangunan, kulit juga melepuh ketika berusaha masuk ke dalam asrama saat terbakar hebat untuk memastikan tidak ada santri di dalam asrama, warga yang terluka atas aksi heroiknya ini juga telah diobati” terangnya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada kami, kami tidak memiliki daya untuk membalas budi semua kebaikan ini, semoga Allah memberikan pahala dan ganjaran berkah yang berlimpah, aamiin,” kata Ust. Nanang.
Adapun kronologi kejadian pondok pesantren Nurul Qur’an Lebong Sukau Kayo, Lebong, Sabtu sore, 29 Juli 2023 sore, saat Ustadz Nanang Tantowi, pimpinan pondok pesantren Nurul Qur’an Lebong mengimami sholat Ashar berjamaah, asrama santri putri yang berjarak 7 meter dari musholla tempat mereka sholat, terbakar. Asrama putri yang menampung 15 orang ini terbakar diduga karena konsleting listrik. Imam sholat mendengar anak-anak santri gelisah dan nyletuk “bau asap kebakaran”. Imam yang mendengar cletukan santri pun kalang kabut dan serempak keluar melihat asap yang telah membumbung tinggi melalui bubungan atap asrama putri.
Siswa pondok pesantren Nurul Qur’an berasal dari dalam dan luar Lebong. Ada yang berasal dari Pagar Alam, Curup, Ketahun Bengkulu Utara. Rasio 50:50 antara warga lokal dan siswa dari luar Lebong. Asrama putri yang berbahan kayu dan papan berukuran 30×6 m2 menjadi santapan si jago merah. Asrama putri memiliki bentuk huruf L memiliki 4 pintu/ruang dimana 1 pintu/ruang dapat menampung 10 santri. Salah satu ruang digunakan menjadi gudang sementara.
Sarana beribadah dan peralatan pribadi santri putri ludes terbakar. Tempat tidur dan alat kesehatan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia beserta peralatan kesehatan dari BIN juga ludes terbakar. Bantuan peralatan ibadah, sarana belajar dan alkes senilai 70 juta dari donasi Bank Indonesia hangus terbakar, padahal masih banyak yang tersimpan di gudang karena belum terpakai. Belum lagi bantuan dari pihak-pihak lain seperti Karpet, sajadah, qur’an dan alkes yang tersimpan di gudang hangus tak bersisa. Hal ini terjadi karena pondok pesantren belum memiliki gudang tersendiri.
Kandang merpati yang menjadi pembatas antara kantin dan asrama putri tidak terkena jilatan api. 4 ekor merpati yg dijadikan agen pengusir wallet selamat. Merpati dimaksud adalah jenis merpati pos. Sarang lebah madu yang terkena dampak kebakaran sejumlah 4 kotak yang jika dirupiahkan harga per kotak adalah 1.5 jt rupiah. Lebah Trigona ini merupakan lebah dari Lampung.
Lokasi kolam ikan yang dekat dengan lokasi kebakaran tidak menjamin api lekas pada karena panas api yang membara mengarah ke kolam, sehingga warga sekitar kesulitan memadamkan api. Setelah api mereda barulah warga berani mendekat. Ujung atap lokal belajar terkena sedikit dampak kebakaran, namun sigap disiram oleh warga pondok sehingga tidak menjalar ke gedung baru tersebut. Jarak musholla yang full kayu sekitar 7 meter, namun Alhamdulillah hanya lampu musholla saja yang meleleh tidak menyebabkan kebakaran.
Saat kejadian, Musliani, S.H. yang merupakan ASN Kementerian Agama Kabupaten Lebong yang juga istri pimpinan pondok pesantren Nurul Qur’an sedang menyusun materi untuk lomba Penyuluh Teladan Tingkat Nasional.
Adapun bantuan yg sangat dibutuhkan saat ini adalah bahan bangunan untuk pembangunan asrama putrid, karena menurut pimpinan pondik pesantren Nurul Qur’an bantuan peralatan santri dirasa cukup dari bantuan donator yang telah masuk dalam 2 hari ini.
Rumah produksi madu yang juga dijadikan ruang administrasi mendapatkan aliran listrik dari asrama putri. Saat ini kegiatan administrasi guru dan tata usaha agak terganggu karena aliran listrik terputus. Saat ini santri putri mengungsi ke rumah baru warga yang belum dihuni yang berada tepat di depan rumah pengasuh.
Jika ditotal, kerugian yang diderita Ponpes Nurul Qur’an sekitar 400 jutaan. Adapun bantuan yang telah diterima dari donatur seperti kebutuhan santri dirasa telah cukup. Bantuan yang mendesak saat ini adalah bahan bangunan untuk pembangunan asrama putrid agar santri dapat segera memulai hidup normal di Pondok Pesantren.
Kepala Kemenag Kab. Lebong, Arief Azizi, S.Ag., M.H. yang mengunjungi lokasi saat malam terjadinya kebakaran menyampaikan turut berduka serta mengajak keluarga besar Kantor Kementerian Agama untuk turut berempati dengan menyumbang sesuai dengan kemampuan untuk mengurangi beban warga pondok pesantren.
Kasi Pendidikan Islam KanKemenag Kab. Lebong, Aji Agus Salim, M.Pd., yang turut mendampingi Kabid PAKIS, Drs. M. Soleh, M.Pd,. pasca kebakaran turut mengajak warga madrasah untuk tidak berpangku tangan terhadap kejadian ini, “Sedikit banyak, bantuan kita akan menjadi pelipur lara bagi rekan kita, madrasah bersatu, madrasah membantu, jadikan kejadian ini momentum kebersamaan.”