Pembelajaran Diferensiasi Memicu Kreativitas Dan Inovasi Peserta Didik Man 2 Lebong

Kemenag Lebong (humas MAN 2 Lebong) Pembelajaran berdiferensiasi merupakan salah satu implementasi yang relevan dengan konsep Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengatur dan mengembangkan proses pembelajaran mereka sesuai dengan kebutuhan, minat, dan potensi individu. Dalam konteks ini, pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan peserta didik untuk mengambil peran aktif dalam menentukan jalannya pembelajaran, Rabu (24/4).

Guru Fisika MAN 2 Lebong Asmi Astuti, S.Pd telah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik kelas X pada materi dampak eksplorasi dan penggunaan energi semester genap Tahun Pelajaran 2023/2024. Pada proses pembelajaran tersebut menerapkan tiga diferensiasi yaitu konten, proses, dan produk.

“Salah satu strategi dalam pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah dengan menggunakan pembelajaran berdiferensiasi yaitu proses belajar mengajar yang mengakomodasi ragam kemampuan, minat dan juga kebutuhan peserta didik. Dengan pembelajaran yang beragam diharapkan proses belajar peserta didik bisa berjalan dengan nyaman, menyenangkan, tidak menimbulkan rasa frustasi yang menjadi pembelajaran ramah anak” jelas Asmi Astuti, S.Pd yang melakukan pembelajaran kelas.

“Implementasi kurikulum merdeka, dimana pembelajaran sesuai dengan modul ajar, mengawali pembelajaran dengan memberikan apresiasi, motivasi, serta memperhatikan kesiapan belajar peserta didik, guru juga menerapkan model/ strategi/ pendekatan/ metode/ teknik pembelajaran yang bervariasi, proses pembelajaran dapat memicu kreatifitas dan daya inovasi peserta didik” tambahnya.

Pembelajaran berdiferensiasi mencegah kesenjangan dalam pemahaman peserta didik. Ini tentu bisa memberi peluang bagi peserta didik yang sering kesulitan belajar untuk mendapatkan bantuan tambahan tanpa merasa terpinggirkan. Di sisi lain, peserta didik yang lebih cepat paham juga tetap terstimulasi dan tidak merasa bosan karena diberi tantangan yang sesuai dengan kemampuan mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi memiliki banyak manfaat bagi peserta didik. Salah satu manfaatnya adalah dapat mengeksplorasi pengetahuan dan materi yang dipelajari. Metode pembelajaran ini memiliki beberapa ciri dan karakteristik yang membedakannya dengan metode lain.

Guru juga perlu menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan bagi peserta didik. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok dengan mempertimbangkan kesiapan belajar, minat dan gaya belajar peserta didik. Hal ini bertujuan agar peserta didik merasa aman, nyaman dan tenang dalam belajar karena kebutuhan mereka terpenuhi.

Lebih lanjut, Asmi Astuti, S.Pd menyampaikan “Tugas guru adalah menuntun mereka agar mendapatkan kesuksesan hidup sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan prestasi yang dimilikinya. Dalam hal ini, mengimplementasi pembelajaran berdiferensiasi berarti telah menuntun peserta didik mengembangkan kemandirian peserta didik dalam mengembangakan dirinya. Dengan pembelajaran berdiferensiasi, peserta didik akan mampu bertanggung jawab terhadap proses dan hasil yang mereka peroleh, serta memiliki regulasi diri yang baik, sehingga akan diperoleh prestasi belajar yang optimal.” ujar Asmi.

Di tempat terpisah Kepala Madrasah Zulkarnain, M.Pmat, berharap semoga semua guru dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas menjadi hal yang terus dikembangkan dalam proses pembelajaran oleh semua guru.” jelasnya. (AS)

Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Lebong

Jl. Raya Jalur Dua Komplek Perkantoran Pemda Lebong-Tubei